Tradisi Mandi Safar Dan Do’a Bersama Diyakini Jadi Penolak Bala

RKU FM – Ratusan warga Desa Gunung Sembilan, Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara melakukan tradisi tahunan mandi safar, terlihat di sepanjang Pantai Mutiara warga beramai-ramai melakukan serangkaian do’a bersama dilanjutkan makan bersama sebagai bentuk dan lambang kebersamaan masyarakat kemudian mandi safar. Desa Gunung Sembilan. Berlangsung di Desa Gunung Sembilan, Sukadana, Rabu 4 September 2024.

Seorang Imam (Pemimpin.red) di Desa Gunung Sembilan, Satilan menjelaskan bahwa tradisi Mandi Safar adalah pembacaan do’a tolak bala. Dimana salah satu rangkaiannya pembacaan do’a dari Dusun Nirmala sampai Dusun Sebadal.

“Kegiatan ini kami (warga.red) mulai dengan melakukan pembacaan do’a Aqasah dengan arak-arakan mobil mulai dari Dusun Nirmala sampai Dusun Sebadal,” kata Satilan.

Sementara itu, Dayat salah seorang juga menuturkan bahwa di Desa Gunung Sembilan, mengaku setiap tahun Ia dan keluarga ikut melaksanakan doa tolak bala bersama dan ikut Mandi Safar.

Menurutnya, tradisi mandi safar merupakan tradisi dan keyakinannya melalui doa tolak bala, menghindarkan diri dari musibah.

“Doa itu sangat penting, dari kegiatan ini kami semua berdo’a supaya Allah menghindarkan dari berbagai macam musibah dan meminta keselamatan,”ujar Dayat.

Selain itu, Dayat berharap agar tradisi mandi safar secara turun temurun dapat menjadi bentuk kearifan lokal yang dipertahankan kedepannya.

“Saya berharap tradisi seperti ini harus tetap di lakukan sebab dengan kegiatan seperti ini kami semua khususnya warga Desa Gunung 9 dapat berkumpul dan makan bersama,” pungkas Dayat . (Romi)

Baca informasi lainnya dari RKU FM di Google News

SIARAN LANGSUNG

TERBARU