RKU FM – Sebagai upaya menekan angka stunting sesuai yang ditargetkan pemerintah pusat yaitu 14 persen, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Kayong Utara meluncurkan program Daku Sayang.
Plt Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Kayong Utara melalui Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dedet Triwahyudi mengatakan Daku Sayang atau Dampingi Keluarga Konsumsi Spirulina, Yakin Atasi Stunting ini merupakan program dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara sebagai upaya penanganan stunting di daerahnya.
Dedet menjelaskan spirulina memiliki nama lain algae (tanaman ganggang) sehingga dengan mengkonsumsi spirulina bisa mencegah stunting dan gizi buruk dimana spirulina memiliki kandungan protein cukup besar sekitar 70 persen.
“Dengan protein yang tinggi spirulina bisa meregenerasi sel tubuh sehingga anak menjadi lebih cerdas. Spirulina diumpamakan 1 gram setara dengan 1 kilogram sayur dan buah. Kalau dikonversikan per hari bisa untuk kebutuhan seminggu lebih bagi bayi, balita dan anak. Yakni, dengan satu tablet itu sudah bisa dikonsumsi per hari,” terang Dedet di Sukadana, Kamis 27 Juli 2023.
Melalui program Daku Sayang diyakini bisa menjadi salah satu solusi penanganan stunting, melalui penambahan makanan dengan spirulina.
“Manfaat program Daku Sayang adalah selain terpantau mengkonsumsi spirulina dalam praktek pola makan sehari-hari juga dapat menambah kalori dan nutrisi yang lengkap dan kandungan protein cukup tinggi,” ungkap Dedet.
Guna mengoptimalkan program Daku Sayang, pihak Dinas Kesehatan dan KB KKU juga melibatkan Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari Bidan Desa, Bagian KB, PKK, dan Kader TPK sebagai pilot projects pemilihan spirulina dan untuk mendampingi keluarga yang mengkonsumsi spirulina tersebut.
Selain itu, juga akan mendampingi ibu yang memiliki bayi dan balita untuk memastikan mendapat asupan spirulina ini sejak lahir dengan kadar yang pasti dan diukur dari sebelum dan sesudah mengkonsumsi spirulina.
“Agar kita tahu perkembangannya melalui deteksi sehingga kita tahu dampak spirulina ini bagi bayi dan balita,” ungkap Dedet.
Dikesempatan sama, Wakil Bupati Kayong Utara Effendi Ahmad menyambut baik yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan KB. Ia ingin program Daku Sayang ini terus berlanjut untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Kayong Utara.
“Mudah-mudahan di sisa masa jabatan saya kurang lebih satu bulan beberapa lagi, penurunan angka stunting di Kayong Utara akan lebih baik meskipun tidak terselesaikan program tahun ini kami akan terus pantau,” kata dia.
Bahkan, Wabub Effendi berharap di tahun 2025 mendatang tidak ada lagi kasus stunting di Kabupaten Kayong Utara.
“Mudah-mudahan tahun 2025 zero stunting. Jadi tidak ada stunting di Kabupaten Kayong Utara dan anak-anak kita lahir dalam keadaan sehat walafiat dan membanggakan kedua orang tuanya,” ujarnya. (kang)