RKU FM – Pemerintah Kabupaten Kayong Utara melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) menggaungkan program Kerapu Oke Karimata Maju.
Program ini merupakan salah satu upaya inovatif yang akan dilakukan Pemerintah Daerah dalam melaksanakan konvergensi program pembangunan di Kepulauan Karimata, yang dimulai dari perencanaan, penganggaran, dan pemantauan.
“Untuk akselerasi pembangunan Kepulauan Karimata adalah melalui menyelaraskan program pembangunan Kepulauan Karimata, yakni secara kolaboratif dan gotong royong bersama-sama memusatkan perhatian dan konsentrasi dalam membangun Kepulauan Karimata,” kata Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Kayong Utara, Tasfirani, Senin, 14 November 2022.
Untuk mewujudkan upaya tersebut, pihaknya akan melakukan langkah strategis membangun sinergitas dengan stakeholder, khususnya Pemda, BKSDA, BPKH, Dinas Kelautan dan Pemda Provinsi Kalimantan Barat, bahkan Kementerian Lembaga.
“Menyusun perencanaan tematik, yakni perencanaan landscape Kepulauan Karimata bersama stakeholder utama, dan menyusun rencana aksi pembangunan Kepulauan Karimata bersama stakeholder utama,” terangnya.
Tak hanya itu, diseminasi dan sosialisasi rencana aksi pembangunan Kepulauan Karimata juga akan dilakukan serta dilanjutkan membangun komitmen bersama untuk implementasi dengan mengintegrasikannya dalam dokumen perencanaan masing-masing stakeholder.
Untuk itu diperlukan ekspose perencanaan landscape dan rencana aksi pembangunan Kepulauan Karimata ke Bappenas, KemenLHK, Kementerian Pariwisata, Kementerian Kelautan untuk mendapatkan perhatian dalam pembangunan Kepulauan Karimata.
Sebab, daerah tersebut merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kayong Utara yang luasnya sekitar 282,97 km², memiliki 83 pulau besar dan kecil, 9 pulau berpenghuni sisanya tidak berpenghuni. Bahkan, hampir 2/3 wilayahnya berada dalam kawasan konservasi, 190.800 ha kawasan konservasi cagar alam laut dan 18.313,91 ha kawasan hutan lindung.
Dan secara geografis Kecamatan Kepulauan Karimata terletak 127 km sebelah utara Ibukota Kabupaten, yakni Sukadana dan satu-satunya akses menuju kesana adalah melalui laut.
“Jika menggunakan speed boat bermesin 500 Pk, ditempuh dalam waktu kurang lebih 3-4 jam dan jika menggunakan Kapal Banawa yang merupakan kendaraan reguler menuju kepulauan karimata, bisa ditempuh dalam waktu 8-9 jam, itupun tergantung kondisi cuaca,” ungkap Tasfirani.
Sementara akses ke kabupaten terdekat dan provinsi, dijelaskannya bisa ditempuh dalam waktu 8 jam dan 11 jam, hanya akses ke kecamatan terdekat bisa ditempuh dalam waktu 2 jam menggunakan speedboat dan 7 jam menggunakan kapal.
Menurutnya, kondisi inilah yang menyebabkan Kepulauan Karimata terpencil, terisolir, dan sulit berkembang. Sementara potensi yang dimiliki luar biasa, baik ekosistem alam lautnya, flora dan fauna, pantai dengan pasir putihnya, dan ikan dengan berbagai jenis.
“Termasuk jenis ikan-ikan yang menjadi primadona yaitu ikan Kerapu. Terisolir dan terpencil karena letaknya yang sangat jauh dangan akses yang sulit, sulit berkembang, karena selain jauh, aksesnya sulit juga karena berada didalam kawasan konservasi,” timpalnya.
Lebih lanjut, Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Kayong Utara ini berharap, konvergensi program pembangunan Kepulauan Karimata dapat terwujud.
“Yang ditandai dengan integrasi program dalam dokumen perencanaan dan penganggaran, sehingga Kepulauan Karimata maju, masyarakat Kepulauan Karimata sejahtera, Kabupaten Kayong Utara maju,” tutup Tasfirani. (kang)