Orang Utan Masuk Ke Permukiman Warga Di Sekitar Riam Berasap

RKU FM – Beberapa waktu yang lalu, warga di sekitar area Desa Riam Berasap Jaya sempat di hebohkan dengan kemunculan seekor Orang Hutan yang cukup besar berkeliaran di kawasan pemukiman dan kebun warga, Sukadana, Senin 13 Mei 2024.

Menurut keterangan dari salah satu warga desa sekitar. Burhandi Sabirin mengatakan dengan adanya orang utan yang berkeliaran di permukiman dan kebun warga membuat dirinya dan warga lain khawatir.

Pasalnya orang utan tersebut selain merusak kebun juga mengejar warga saat mencoba menghalau saat masuk ke kebun warga.

“Sebenarnya orang utan ini bukan kali ini saja, sudah berbulan bulan, kelapa saya, nangka saya juga di rusak, cuman orang utan ni kan punya insting juga, kalau saya posisi sedang ramai, dengan pak RT, atau yang lain dia (orang utan) tidak muncul. ” Tutur Burhan saat di konfirmasi.

Selain itu, ia menuturkan tidak bisa menebak dimana sarangnya orang utan itu, karena orang utan ini sifatnya berpindah pindah, termasuk sarang pertamanya diatas gunung sebelah kebun nya.

“Orang hutan ini perjalanan nya antara kilometer 8, kilometer 7 sampai kilometer 5, karena kan di kilomerer 7 tu masih ada hutan, cuman melancak nya susah, memang butuh orang yang ahli. ” ungkapnya lagi.

Untuk itu, ia mengatakan sudah dilaporkan kepada Rukun Tetangga (RT), namun menurutnya kapasitas RT hanya bersifat menghalau agar orang utan tersebut tidak masuk ke perkebunan masyarakat.

“Ya sebatas menghalau ini kan supaya tidak masuk kebun saja, bisa saja di halau ke sini, lari ke sana, di halau ke sana lari kesini, kan begitu,” ujarnya Burhan.

Sampai saat ini pihak terkait dalam hal ini BKSDA belum ada sikap tegas terkait dengan kejadian ini, dimana orang hutan ini berkeliaran sudah hampir berbulan bulan.

“Terus terang kami sangat khawatir, kemaren pak RT menghalau saja di kejar oleh orang hutan itu, posisinya setelah makan kelapa di kebun pak RT, sehingga dihalau lalu mengejar pak RT yang menghalau sehingga dikejar sampai ditepi jalan raya Provinsi,” ungkap nya.

Lebih lanjutnya, ia berharap kepada pihak terkait yakni BKSDA untuk segera melakukan evakuasi terhadap orang hutan tersebut, sementara ini BKSDA hanya meminta laporan masyarakat saja.

“Kami berharap teman teman media menjadi penyambung lidah kami selaku masyakat, secepat mungkin lah agar orang utan ini secepat nya di evakuasi, karena kalau bicara merusak tanaman, sudah terbukti merusak, namun saya berharap tidak ada korban dari masyarakat,” harap Burhan. (Toing)

Baca informasi lainnya dari RKU FM di Google News

SIARAN LANGSUNG

TERBARU