Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kayong Utara, Al Ghazaly Rasid – dok. LPPLRKU |
Rkufm.com – Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kayong Utara, Al Ghazaly Rasid memastikan pihaknya telah melakukan monitoring serta konseling untuk pelajar korban cabul oleh oknum gurunya pada kasus yang baru-baru ini terjadi.
Terkait rencana membawa korban ke psikolog, Al Ghazaly menyebut pihaknya masih menunggu aparat kepolisian.
“Kemarin rekan-rekan sudah monitoring dan lakukan konseling buat korban. Kami juga berkoordinasi dengan pihak desa dan sekolah,” ungkap Al Ghazaly.
Ia pun berharap kasus cabul yang terjadi oleh oknum guru honorer terhadap muridnya, tidak terulang kembali dan pihak sekolah dapat lebih memperhatikan kondisi siswa-siswinya.
Apalagi ketika terjadi kasus antara murid dan guru yang murid sebagai korbannya.
“Tentu kami berharap pihak sekolah bukan hanya sekolah dimana korban berada. Namun teruntuk semua sekolah yang ada di Kayong Utara,” kata Al Ghazaly, Minggu, (21/03/21).
Al Ghazaly mengungkapkan, tidak jarang murid yang menjadi korban justru menerima bullyan dari teman-temannya maupun pihak-pihak lain.
“Padahal yang menjadi korban justru si murid, makanya penting peran sekolah untuk menjamin kenyamanan si anak agar mau meneruskan pendidikannya,” ujarnya.
Al Ghazaly menambahkan, pihak sekolah juga tidak ada salahnya meningkatkan kepekaan atau berupaya meminimalisir peluang-peluang terjadinya kasus antara guru dan murid.
Meskipun begitu, dia menilai kasus seperti pencabulan lebih kepada pribadi tiap orang. (al)