RKU FM – Orangutan merupakan salah satu primata yang keberadaanya hanya ada di Indonesia, sehingga perlu penanganan yang serius dalam melakukan pelestariannya.
Dalam waktu kurang dari lima puluh tahun, jumlah populasi orangutan sangat menurun drastis. Penurunan ini, disebabkan oleh hilangnya habitat yang merupakan tempat tinggal orangutan.
Bupati Kayong Utara, Citra Duani mengatakan jumlah populasi orangutan Kalimantan saat ini diperkirakan hanya tersisa sekitar 57.350 individu saja. Namun, jika dibandingkan dengan estimasi populasi pada tahun 1973 sebanyak 288.500 individu.
Hal ini menunjukkan penurunan jumlah yang sangat drastis berkurang sebesar 80% hanya dalam waktu kurang dari lima puluh tahun.
[irp]
“Berkurangnya habitat orangutan salah satunya disebabkan oleh kebutuhan global yang terus meningkat juga berdampak pada industri agrikultur, pertambangan, dan perkayuan,” kata Citra saat menghadiri kegiatan festival Pekan Peduli Orangutan (PPO) yang diselenggarakan oleh Yayasan Palung (YP) di Kantor Yayasan Palung, Desa Pampang Harapan, Sukadana, Selasa, 15 November 2022.
Selain itu, alih fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, menurutnya juga menjadi salah satu penyebab utama berkurangnya habitat orangutan.
Melalui festival pekan peduli orangutan, diharapkan jadi salah satu langkah yang dapat dilakukan bersama untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada siswa-siswi dan masyarakat secara luas tentang pentingnya untuk melestarikan keberadaan orangutan, sehingga keberadaannya akan selalu terjaga dan tidak akan punah.
[irp]
“Mulai dari pemerintah, LSM konservasi dan konsumen, sampai ke pihak swasta baik perkebunan kelapa sawit, pertambangan dan pihak swasta yang bekerja disektor kehutanan (HPH dan HTI), kita semua harus bekerja sama memastikan kelestarian orangutan bagi generasi berikutnya,” tutur Citra.
Dikesempatan yang sama, Direktur Yayasan Palung, Edi Rahman menyampaikan keberadaan orangutan setiap tahunnya mengalami penggusuran habitatnya. Hal itu disebabkan menyempitnya habitat orangutan tidak terlepas dari aktivitas manusia yang memang tidak memiliki wawasan dalam hal pelestarian orangutan.
Untuk itu melalui konservasi di Yayasan Palung Bentangor, pihaknya mengajak untuk selamatkan orangutan.
[irp]
“Berdirinya Yayasan Palung pada tahun 1999, telah banyak kontribusi yang besar dilakukan oleh Yayasan Palung dalam melestarikan orangutan melalui berbagai program yang ada,” terang Edi.
Dia menjelaskan, program yang telah dilakukan diantaranya program riset di Cabang Panti Taman Nasional Gunung Palung, program Inisiasi Hutan Desa, dan program pengembangan lingkungan di beberapa sekolah.
“Itu semua bukti kontribusi Yayasan Palung pada pelestarian orangutan,” jelasnya.
[irp]
Kemudian, dirinya pun mengajak semua pihak untuk hidup berdampingan dengan keberadaan orangutan dan satwa yang lain.
“Sehingga bagaimana beberapa desa yang ada di kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara menjadi Desa yang ramah satwa,” tutup Edi. (kang)