RKU FM – Lembaga Gemawan telah melaksanakan Riset Aksi Partisipatif (Participatory Action Research/PAR). Riset kali ini menggandeng kelompok Perempuan Dahlia Jaya di Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara.
Kegiatan yang melibatkan sebanyak dua puluh lima orang perempuan yang mayoritas petani dan ibu rumah tangga ini, sebagai upaya mendorong peran perempuan dalam menganalisis ruang hidup dan kehidupan.
Mereka diajak oleh fasilitator dari Gemawan, yakni Maulisa, Weli Arma, dan Roni Antoni untuk menganalisis berbagai hal yang berkaitan dengan ruang hidup dan kehidupan dengan menggunakan pendekatan berbagai macam instrumen.
Salah satunya instrument visual dengan membuat sketsa peta, diagram laba-laba, diagram batang, wawancara, observasi dan lain sebagainya.
Selain itu, fasilitator juga mengajak para peserta untuk berdialog untuk menggali dan berbagi mengenai pengalaman hidup serta mengenai keadaan daerahnya, dalam pembuatan keputusan, merefleksi, juga dalam perencanaan dan menjalankan aksi untuk membawa perubahan dalam masyarakatnya.
[irp]
Maulisa selaku fasilitator mengungkapkan, melalui PAR ini harapannya masyarakat kelompok dampingan dapat berbagi pengetahuan dan pengalamannya baik itu dalam memetakan masalah di seputar lingkungan mereka, menggali potensi, menganalisis kekuatan untuk membuat perubahan yang lebih baik dan lain sebagainya.
“Dalam hal ini penting bagi semua peserta untuk mengakui nilai pengetahuan mereka dan menguatkan kapasitas mereka dalam menghasilkan pengetahuan yang berguna bagi diri sendiri dan juga bagi yang lain, sehingga muncul ide-ide, peluang dan gagasan untuk menghasilkan perubahan yang lebih baik, baik itu untuk diri sendiri, komunitas, dan lingkungan sekitar,” ujarnya.
Oleh karenanya untuk menggali informasi yang dibutuhkan, secara bersama-sama, fasilitator mengajak peserta untuk membuat sketsa desa berdasarkan pengetahuan mereka. Lalu, membuat transek desa dengan menelusuri suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati sebelumnya bersama-sama yang kemudian dituangkan hasilnya di atas selembar kertas.
Kemudian, menganalisis lini masa yang berkaitan dengan sejarah desa, adat istiadat, SDA, wabah, tradisi penggunaan lahan, hak akses, kontrol dan sebagainya. Dan membuat kalender musim yang berkenaan dengan sistem pertanian, sosial adat istiadat dan sebagainya.
Ditambahkan oleh Weli Arma, mendorong keterlibatan perempuan dalam PAR ini sejatinya untuk menguatkan peran perempuan terutama dalam membuat keputusan penting bagi dirinya yang berkenaan dengan ruang hidup dan kehidupan.
“Ketika perempuan sadar dan sudah memahami segala sesuatu yang berkenaan dengan ruang-ruang hidup bagi dirinya, keluarga, komunitas, maka harapannya para perempuan dapat membuat keputusan penting yang akan berguna untuk keberlangsungan hidupnya dan secara tidak langsung kesejahteraan hidupnya juga akan berdampak kearah yang lebih baik,” jelas Weli.
Kegiatan yang berlangsung sehari penuh dan dipusatkan di kediaman ibu Waliyah selaku ketua kelompok Perempuan Dahlia Jaya, di TR 8 A ini, para peserta mengungkapkan melalui proses dialog, refleksi kritis, belajar bersama dan menyusun aksi untuk mengimplementasikan perubahan, merasakan banyak hal positif yang didapatkan, terutama menghimpun pengetahuan dari antar peserta sehingga menghasilkan pengetahuan dan pengalaman baru.
“Senang sekali Gemawan bisa memfasilitasi kami dalam kegiatan ini, pengalaman saya jadi bertambah, kami bisa membuat peta, mengumpulkan sejarah desa, mengetahui potensi, memetakan masalah, saya juga tadi sempat diajarkan cara wawancara, hal-hal baru semua bagi saya,” ucap Waliyah.
Senada yang disampaikan ibu Waliyah, ibu Anik Wijaya juga menuliskan pengalaman yang kurang lebih sama selama mengikuti kegiatan PAR ini.
“Saya merasa wawasan saya menjadi bertambah, tentang lingkungan yang ternyata punya dampak yang besar terhadap ekonomi, Kesehatan dan pastinya Happy sekali bisa belajar bersama dengan didampingi kawan-kawan dari Gemawan,” ungkapnya. (kang)