RKU FM – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kayong Utara melaksanakan Sosialisasi ‘Pengawasan Partisipatif Komunitas Sebagai Media Pengawasan Pemilu Tahun 2024’.
Dalam acara tersebut juga sekaligus dengan penandatanganan MoU antara Bawaslu Kabupaten Kayong Utara dengan LPPL Radio Kayong Utara (RKU), bertempat di Hotel Mahkota Kayong, Sukadana, Rabu, 14 Desember 2022.
Direktur Utama LPPL RKU sekaligus pemateri pada sosialisasi tersebut, mengatakan bagaimana masyarakat dapat lebih aktif dalam pengawasan pemilu.
[irp]
“Bahwa banyak pelanggaran yang terjadi di sekitar kita, saat ada pentas demokrasi seperti tahun 2024 nanti, kita harus lebih peka dan aktif untuk melaporkan kepada pengawas pemilu,” ucapnya.
Selain itu, Suhardi menuturkan dengan berbagai pelanggaran pemilu sepertu politik uang dapat mempengaruhi hasil kinerja calon pemimpin kedepannya.
“Jika pemilu dimulai dengan hal negatif maka kedepan hasilnya akan negatif pula,” imbuhnya.
Sehingga dengan hal seperti itu, Suhardi menambahkan jika masyarakat harus memilih sesuai rekam jejak dan hati nurani.
[irp]
“Bagaimana kita menjadi pemilih yg sesuai hati nurani, pengawasan partisipatif dan aktif dan sadar agar pemilu menjadi pengawasan kita bersama,” tutur Suhardi.
Kedepannya Suhardi berharap dengan kesadaran pengawasan pemilu dari masyarakat dapat menghasilkan pemimpin yang sesuai harapan masyarakat.
“Kita semua berharap dengan adanya sosialisasi seperti ini bisa menjadi orang yang pertama dalam pengawasan yang aktif di sekitar lingkungan kita,” harapnya.
Suhardi juga menyebutkan jika masyarakat harus kepo (ingin tahu) dengan proses hingga hasil dari pelaksanaan pemilu.
[irp]
“Menggunakan hak pilih, pengawasan, serta update informasi dan lapor jika ada pelanggaran pemilu. Selanjutnya, kita boleh kepo untuk tahu proses hingga terpilihnya pemimpin kita,” tutupnya. (Toing)