RKU FM – Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Kayong Utara menggelar orientasi (pembinaan) kader pembangunan manusia (KPM) dan kader posyandu terkait 1000 hari pertama kehidupan dan pemantauan pertumbuhan bayi dan balita serta pencatatan dan pelaporan di posyandu tingkat Kabupaten Kayong Utara tahun 2022.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya Dinkes untuk mempercepat penanganan stunting tahun 2022 yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari mulai Senin sampai dengan Selasa 8-9 Agustus 2022.
Orientasi diikuti 79 anggota, terdiri dari 43 Kader KPM perdesa dan 36 Kader Posyandu di lokasi khusus (lokus), yakni Desa Kemboja (Kecamatan Pulau Maya), Padu Banjar dan Nipah Kuning (Kecamatan Simpang Hilir), Mas Bangun (Kecamatan Teluk Batang), Benawai Agung (Kecamatan Sukadana), dan Podorukun (Kecamatan Seponti).
[irp]
Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Kayong Utara, Bambang Suberkah menghadiri sekaligus membuka orientasi. Selain itu, dihadiri Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan dan KB, Satgas Penanganan Stunting Kabupaten Kayong Utara dan Ketapang serta tamu undangan yang hadir di Gedung Balai Nirmala, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Melalui kegiatan ini KPM diharapkan akan menjadi pemeran (penggerak) proses manajemen partisipatif pemberdayaan masyarakat pada tingkat desa di Kabupaten Kayong Utara.
“Kader pembangunan manusia itu cukup berat dan ini menentukan masa depan Indonesia,” ujar Bambang.
Untuk itu, pelaksanaan orientasi diharapkan menambah pengetahuan dan keterampilan KPM dalam memberi edukasi kepada masyarakat, yang sesuai dengan konteks sasaran, dengan memastikan pengembangan pesan sesuai dengan kebutuhan kelompok sasaran, seperti Posyandu.
[irp]
“Saya berharap jangan sampai ada pewarisan kemiskinan, dan apa yang didapatkan pada pertemuan ini bisa diterima atau dipahami sehingga mendapatkan bekal tambahan ilmu dan keterampilan,” ucap Bambang.
Dikesempatan yang sama, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan dan KB KKU, Susi Ariani mengatakan angka stunting di Kabupaten Kayong Utara sebesar 15,65% sementara target yang harus di capai di tahun 2024 adalah 14%.
“Insyaallah apabila kita kompak target itu bisa tercapai dan mudah-mudahan bisa menurun menjadi 14 persen,” kata dia.
Ariani berharap, adanya kerjasama semua pihak guna mendukung percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Kayong Utara.
[irp]
“Stunting ini bukan hanya untuk orang kesehatan saja, upaya kita seluruh masyarakat, OPD-OPD di Kabupaten Kayong Utara bekerjasama dan bergerak untuk melawan dalam penurunan stunting ini,” pungkasnya. (kang)