RKU FM – Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Kayong Utara melakukan upaya pencegahan penyakit HIV secara dini di daerah itu.
Kepala Dinas Kesehatan dan KB, Bambang Suberkah melalui Sub Koordinator Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes Kayong Utara, Elmi menyampaikan upaya tersebut dilakukan dengan cara skrining.
“Untuk pencegahannya (penyakit HIV) kita sering melakukan promosi dan untuk deteksinya kita dengan skrining,” ujar Elmi, Sukadana, 1 September 2022.
[irp]
Ia menjelaskan, saat ini skala yang dilakukan baru kepada penderita HIV dan ibu hamil.
Untuk itu, ditegaskan bahwa puskesmas di Kayong Utara agar melakukan penjaringan atau deteksi dini terhadap penyakit HIV, salah satunya dengan rapid-tes yang ada di puskesmas masing-masing.
“Setiap puskesmas kita sudah memiliki alat itu, cuman kita mendeteksi di puskesmas pada penderita HIV dan ibu hamil dan yang beresiko, misalnya ada kawan yang positif jadi pihak keluarganya akan di service contact,” tandasnya.
[irp]
Dalam penanganan penyakit ini, diharapkan juga ada dukungan dari stakeholder terkait guna menekan penyakit tersebut.
“Salah satunya waktu penjaringan atau deteksi dini ke lapangan, kita juga perlu timnya, mungkin bisa dari kepolisian, tenaga kesehatan, maupun dari warga sendiri ataupun tempat yang kita kunjungi karena ini sangat perlu dibutuhkan dukungan,” ujar Elmi.
Untuk masyarakat Kayong Utara yang mengidap penyakit ini, lanjut dia, disarankan melakukan pengobatan di rumah sakit daerah itu.
[irp]
“Masyarakat kita yang dulunya berobat di klinik Ketapang sekarang sudah bisa pindah di RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I, namun perlu koordinasi dulu karena obatnya tidak sembarang diambil dan perlu koordinasi terkait datanya, yang dari Ketapang dicabut dulu kita pindahkan ke RSUD Muhammad Jamaludin I,” terangnya.
Sementara itu, Ni Wayan Sri Styawati selaku Pengelola Wasor Kusta Dinas Kesehatan dan KB Kayong Utara menyampaikan apabila ada temuan baru dari pihak puskesmas, bisa langsung dirujuk ke RSUD Muhammad Jamaludin I Sukadana.
“Dirujuk dan langsung di konseling oleh dokter yang tergabung dalam tim PDT, mereka tidak bisa berjalan sendiri, disitu ada dokternya, nanti dilakukan pemeriksaan. Misalkan pasien HIV dari puskesmas, dia akan mengikuti tiga tahap pemeriksaan, yakni R1, R2 dan R3. Apabila positif maka akan mengikuti beberapa pemeriksaan lagi,” kata dia.
[irp]
Ni Wayan mengatakan, untuk menentukan hasil positif atau tidaknya, dilakukan skrining awal di laboratorium.
Tujuannya, menurut dia mengetahui obat yang cocok untuk diberikan kepada penderita.
“Karena yang diserang auto imun, jadi semuanya harus diperiksa. Kebetulan kita sudah ada dokter spesialis dalam, jadi sudah bisa ditangani di RSUD Kayong,” pungkasnya. (kang)